Pengertian Pembelajaran Terpadu dan Jenis Pembelajaran Terpadu
Pengertian pembelajaran terpadu adalah suatu pembelajaran yang memiliki saling keterkaitan antara pelajaran satu dengan pelajaran yang lain, sehingga siswa akan lebih mudah memahai konsep-konsep pembelajaran. Dengan pembelajaran terpadu siswa akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Menurut Prabowo (200:2), pembelajaran terpadu adalah suatu proses pembelajaran yang melibatkan/mengaitkan berbagai bidang studi.
Karateristik pembelajaran terpadu :
1. Pembelajaran
yang berpusat pada anak
Dalam hal ini siswa
diberi kebebasan, baik dalam hal individu atau berkelompok untuk memecahkan
suatu masalah. Siswa aktif mencari dan menemukan konsep pembelajaran serta
prinsip-prinsip yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan perkembangan
siswa.
2. Memusatkan
pembentukan pemahaman dan kebermaknaan
Pembelajaran terpadu
memusatkan pemahaman pada siswa sehingga akan terjadi pembelajaran yang
bermakna. Dengan hal ini diharapkan siswa
untuk dapat menerapkan perolehhan belajarnya dalam pemecahan masalah kehidupan
sehari-hari.
3. Kegiatan
pengalaman langsung dalam belajar
Siswa akan belajar dalam
kenyataan sesuai fakta. Dalam hal ini siswa lebih aktif dibandingkan guru,
karena siswa merupakan aktor utama sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan
hanya membimbing siswa untuk dapat mengembangkan pengetahuannya.
4. Proses lebih
diutamakan daripada hasil semata
Siswa cenderung
melakaukan kegiatan penemuan terbimbing (discovety inquiri), yang
melibatkan siswa secara aktif mulai dari perencanaan hingga pada tahap evaluasi
pembelajaran. Pembelajaran terpadu diharapkan siswa termotivasi untuk terus
belajar mengembangkan kemampuannya.
5. Adanya saling
keterkaitan
Pembelajaran terpadu
mengaiktan beberapa mata pelajaran sekaligus, sehingga siswa dimungkinkan untuk
memahami pembelajaran dari segala sisi.
Model-model pembelajaran terpadu :
1. Model Terpisah
(Fragmented)
Dalam model ini terdapat
berbagai pelajaran yang terpisah, artinya tidak hanya satu mata pelajaran. Kelebihan
model terpisah (fragmented) adalah terdapat kejelasan dan pandangan
yang terpisah dalam suatu mata pelajaran, sedangkan kekurangan model terpisah (fragmented) adalah
hubungan antra mata pelajaran satu dengan lainnya tidak terlalu jelas dan lebih
sedikit transfer pembelajaran.
2. Model
Keterhubungan (Connected)
Model keterhubungan
(connected) terdapat topik-topik dalm satu disiplin ilmu yang berhubungan satu
sama lainnya. Kelebihan model keterhubungan (connected) adalah adanya
konsep-konsep utama yang saling terhunung, kegiatan yang mengarah pada
pengulangan, adanya rekonseptualisasi dan asimilasi gagasan-gagasan dalam suatu
disiplin ilmu. Kekurangan model keterhubungan (connected) adalah
tidak ada kererkaitan antara disiplin-disiplin ilmu dan hanya terfokus pada
satu disiplin ilmu.
3. Model
Sarang/Kumpulan (Nested)
Dalam model
sarang/kumpulan (nested) terdapat pemaduan dari berbagai bentuk
penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Di dalam
model sarang ini terdapat keterampilan-keterampilan sosial, berfikir dan isi
yang dicapai dalam satu mata pelajaran. Kelebihan model keterhubungan (connected)
adalah memberi perhatian dalam berbagai mata pelajaran yang berbeda dalam waktu
yang bersamaan. Kekurangan model keterhubungan (connected) adalah
dapat menjadikan pelajar menjadi bingung, kehilanagn arah mengenai
konsep-konsep utama dari suatu kegiatan pembelajaran.
4. Model
Rangkaian (Sequence)
Model Rangkaian
(Sequence)
merupakan model pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda. Kelebihan
model rangkaian (sequence) adalah dapat memfasilitasi transfer
pembelajaran melintasi berbagai mata pelajaran. Kekurangan model rangkaian (sequence)
adalah dalam model ini membutuhkan kolaborasi terus-menerus dan mempunyai
fleksibilitas yang tinggi.
5. Model Terbagi
(Shared)
Di dalam model terbagi
(shared) terdapat tim dan atau pengajaran yang melibatkan dua disiplin ilmu
yang difokuskan pada konsep,
keterampilan dan sikap-sikap yang sama. Kelebihan model terbagi (shared)
adalah di dalam model terbagi (shared) terdapat pengalaman-pengalaman instruksional bersama, dengan dua guru untuk
saling berkolaborasi dalam satu tim. Kekurangan model terbagi (shared) adalah dalam model
ini memerlukan waktu yang lama.
6. Model Jaring
Laba-laba (Webbed)
Dalam model jaring
laba-laba ini pengajarannya bersifat tematis, menggunakan suatu tema sebagai
tema dasar pembelajaran dalam berbagai disiplin mata pelajaran. Kelebihan
model jaring laba-laba (webbed) adalah dapat memitivasi siswa dan
dapat membantu siswa untuk melihat keterhubungan antar gagasan. Kekurangan
model jaring laba-laba (webbed) adalah kita harus memilih tema
gengan seksama agar pembelajaran menjadi berarti dan isinya harus sesuai.
7. Model Satu
Alur (Threaded)
Model satu alur ini
merupakan model pemaduan keterampilan, terdapat berbagai jenis kecerdasan dak
keterampilan belajar melalui berbagai disiplin ilmu. Kelebihan model satu
alur (threaded) adalah siswa
mempelajari cara mereka belajar, memfasilitasi transfer pembelajaran selanjutnya.
Kekurangan model satu alur (threaded) adalah disiplin-sisiplin
ilmu yang bersangkutan tetap terpisah satu sama lain.
8. Model Terpadu
(Integrated)
Dalam model terpau ini
terdapat berbagai prioritas yang saling tumpang tindih dalam beerbagai disiplin
ilmu, tapi esensinya sama dalam topik tertentu. Kelebihan model terpadu (integrated)
adalah dapat mendorong siswa untuk melihat keterkaitan antara disiplin-disiplin
ilmu sehingga siswa termotivasi dengan
melihat keterkaitan tersebut. Kekurangn model terpadu (integrated)
adalah di dalam model ini membutuhkan tim antar departeman yang harus mempunyai
waktu dan pengerjaan yang sama.
9. Model Celupan
( Immersed)
Dalam model celupan ini
pelajar memadukan apa yang dipelajari dengan cara memandang seluruh pengajaran
melalui perspektif bidang yang disukainya. Kelebihan model celupan (immersed)
adalah adanya keterpaduan di dalam pelajaran itu selama berlangsung kegiatan
pembelajaran. Kekurangan model celupan (immersed) adalah kegiatan
ini dapat mempersempit fokus pelajar tersebut.
10. Model
Jejaring (Networked)
Model jejaring ini
melibatkan pelajar yang melakukan proses pemaduan topik yang dipelajari melalui
kemungkinan konspsi yang berubah, pemecahan masalah, ataupun tuntutan bentuk
keterampilan baru setelah siswa
mengadakan studi lapangan dalam kondisi,
situasi dan konkeks yang berbeda-beda. Kelebihan model jejaring (networked)
adalah bersifat proaktif yang terstimulasi oleh informasi, keterampilan atau
konsep-konsep baru. Kekurangan model jejaring (networked) adalah
dapat memecah perhatian pelajar dan menjadikan usaha-usaha menjadi tidak
efektif.
Kelebihan Pembembelajaran Terpadu
1. Mata pelajaran
menjadi lebih dekat dengan kehidupan anak, sehingga anak mudah memahai dan
melakukannya
2. Mata pelajaran
yang satu dengan yang lain lebih mudah dikaitkan oleh siswa;
3. Kemampun siswa
dalam belajar aspek afektif , psikomotorik maupun afektif dapat berkembang
dengan melalui belajar kelompok;
4. Dapat mengakomodir
jenis kecerdasan siswa;
5. Guru dapat
dengan mudah membuat siswa belajar aktif .
Kekurangan Pembelajaran Terpadu
1. Aspek perseta
didik, adanya
tuntutan untuk kemampuan belajar peserta didik menjadi relatif baik, dalam
kemampuan akademik maupun kreatifitasnya. Hal ini bisa terjadi karena model
pembelajaran ini menekankan pada kemampuan analisis, kemampuan asosiatif,
kemampuan eksploratif dan elaboratif. Jika kondisi ini tidak terwujud ,
pembelajaran terpadu ini akan aukar dilakukan.
2. Aspek guru, guru harus memiliki kreatifitas
tinggi, keterampilan yang tinggi , metodologis yang handal. Guru juga harus
dituntut untuk terus belajar. Tanpa kondisi ini pembelajaran terpadu ini akan
aukar dilakukan.
3. Aspek sarana
dan sumber pembelajaran, pembelajaran model terpadu memerlukan sumber belajar yang bervariasi
dan sarana yang memadahi. Jika kondisi ini tidak terwujud , pembelajaran
terpadu ini akan aukar dilakukan.
4. Aspek suasana
pembelajaran,
cenderung mengutamakan satu bidang kajian saja sehingga membuat bidang kajian
yang lain menjadi tenggelam.
5. Aspek
penilaian, bentuk
penilaian yang menyeluruh pada pembelajaran terpadu, artinya dalam mengukur
keberhasilan siswa terdiri dari beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan.
6. Aspek
kurikulum, kurikulum
dituntut harus luwes, yang berorientasi pada ketuntasan pemahaman peserta didik
( bukan pada penyampaian materi saja). Perlu
diberi kewenangan untuk dapat mengembangkan materi, metode, penilaian terhadap
keberhasilan peserta didik.
Demikianlah pengertian pembelajaran terpadu dan jenis pembelajaran terpadu, semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Pengertian Pembelajaran Terpadu dan Jenis Pembelajaran Terpadu"